"Dalam beberapa kasus, NSA telah menyamar sebagai server Facebook palsu dan menggunakan media sosial sebagai landasan untuk menginfeksi komputer dengan malware," tulis The Intercept seperti dokumen yang dibocorkan Snowden, Rabu, 12 Maret 2014.
Dari dokumen itu, NSA dikabarkan sudah menyebar malware sejak satu dekade yang lalu. Pada 2004, menurut catatan internal rahasia, lembaga keamanan itu awalnya hanya menyebar 100 hingga 150 "implan" malware. Bahkan pada 2007, tercatat ada 140 ribu komputer yang dimata-matai dengan suntikan software penjebol sistem.
Istilah "implan" adalah dokumen-dokumen untuk meretas komputer. NSA bahkan membentuk tim khusus bernama Tailored Access Operations untuk merekrut peretas baru demi mengembangkan "implan" maleware yang lebih kuat. Namun, tentu saja NSA membantah hal tersebut.
Selain itu, NSA juga dikabarkan tengah membentuk "Five Eyes" atau aliansi intelijen dari gabungan anggota di Amerika Serikat dan Inggris. NSA juga diduga sedang mencari cara untuk mengotomatisasi penyebaran perangkat agar bisa menangkap e-mail, riwayat pencarian, dan informasi lainnya pada jutaan perangkat digital lainnya.
sumber : TEMPO.CO, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar